Umrah sering disebut sebagai “haji kecil” karena memiliki beberapa rukun yang mirip dengan ibadah haji. Namun, tidak sama dengan haji yang wajib dan memiliki waktu tertentu, umrah bersifat sunnah dan bisa dilakukan kapan saja sepanjang tahun.
Secara bahasa, umrah berasal dari kata i’tamara (اعتمر) yang berarti “berziarah” atau “mengunjungi”. Dalam konteks umum, umrah bermakna perjalanan ke tempat yang dihormati. Dalam Islam, umrah adalah ibadah sunnah yang memiliki pahala besar, bahkan disebutkan memiliki keutamaan luar biasa bagi mereka yang melaksanakannya dengan niat ikhlas. Selain itu, umrah juga menjadi momen bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada Allah, melepaskan rindu kepada Rasulullah, serta merasakan kekhusyukan beribadah di Tanah Suci.
Meskipun tidak wajib seperti haji, umrah sangat dianjurkan bagi umat Islam yang mampu. Beberapa ulama, seperti Imam Ahmad dan Imam Syafi’i, berpendapat bahwa umrah adalah kewajiban. Sementara itu, mazhab Malikiyah dan Hanafiyah menganggapnya sebagai ibadah sunnah.

Rukun Umrah: Syarat Wajib agar Ibadah Sah
Agar ibadah umrah sah, setiap jamaah wajib menjalankan rukun-rukun yang telah ditetapkan. Rukun ini harus dilakukan secara berurutan dan tidak boleh ada yang terlewat. Berikut adalah lima rukun umrah yang perlu kamu pahami sebelum berangkat ke Tanah Suci:
1. Ihram – Berniat dari Miqat yang Telah Ditentukan
Ihram adalah langkah pertama dalam menjalankan umrah. Jamaah harus mengenakan pakaian ihram dan berniat umrah dari miqat, yaitu tempat yang telah ditetapkan sebagai batas dimulainya ibadah. Saat memasuki ihram, ada beberapa larangan yang harus dipatuhi, seperti tidak memotong kuku, tidak memakai wewangian, dan tidak melakukan hubungan suami istri. Kesungguhan niat di dalam ihram menjadi kunci diterimanya ibadah ini.
2. Thawaf Umrah – Mengelilingi Ka’bah Tujuh Kali
Thawaf adalah rukun utama dalam umrah, di mana jamaah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali berlawanan arah jarum jam. Thawaf dimulai dari Hajar Aswad dan dilakukan dalam keadaan suci dari hadas dan najis. Ibadah ini mencerminkan kepasrahan seorang Muslim kepada Allah, seolah-olah berada di pusat ibadah yang menghubungkan langsung dengan-Nya.
3. Sa’i Umrah – Berjalan dan Berlari Kecil Antara Shafa dan Marwah
Setelah thawaf, jamaah melanjutkan dengan sa’i, yaitu berjalan dan berlari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali. Ritual ini mengingatkan kita pada kisah perjuangan Siti Hajar dalam mencari air untuk putranya, Nabi Ismail. Melalui sa’i, kita diajarkan tentang ketekunan, keikhlasan, dan keyakinan akan pertolongan Allah.
4. Halq atau Taqshir – Mencukur atau Memotong Sebagian Rambut
Tahap terakhir sebelum menyelesaikan umrah adalah halq (mencukur seluruh rambut bagi laki-laki) atau taqshir (memotong sebagian rambut bagi perempuan). Simbol ini menandakan kesucian dan kerendahan hati di hadapan Allah. Laki-laki dianjurkan mencukur habis rambutnya karena keutamaannya lebih besar dibanding hanya memotong sebagian.
5. Tertib – Melaksanakan Rukun Sesuai Urutan
Semua rukun di atas harus dilakukan secara tertib sesuai urutan yang telah ditetapkan. Jika ada yang tertinggal atau dilakukan tidak sesuai aturan, maka ibadah umrah bisa menjadi tidak sah.
Keutamaan Umrah menurut Al-Quran dan Hadits Sahih
Al-Qur’an dan hadits sahih menyebutkan berbagai keistimewaan umrah yang membuatnya menjadi ibadah yang sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang mampu. Berikut adalah sembilan keutamaan umrah yang bisa menjadi motivasi bagi kamu untuk menunaikannya.
Al-Baqarah · Ayat 196
Bismillah al-rahman al-rahim
وَاَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلّٰهِۗ فَاِنْ اُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ وَلَا تَحْلِقُوْا رُءُوْسَكُمْ حَتّٰى يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهٗۗ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَّرِيْضًا اَوْ بِهٖٓ اَذًى مِّنْ رَّأْسِهٖ فَفِدْيَةٌ مِّنْ صِيَامٍ اَوْ صَدَقَةٍ اَوْ نُسُكٍۚ فَاِذَآ اَمِنْتُمْۗ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ اِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِۚ فَمَنْ لَّمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلٰثَةِ اَيَّامٍ فِى الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ اِذَا رَجَعْتُمْۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌۗ ذٰلِكَ لِمَنْ لَّمْ يَكُنْ اَهْلُهٗ حَاضِرِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِࣖ ١٩٦
Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah. Akan tetapi, jika kamu terkepung (oleh musuh), (sembelihlah) hadyu yang mudah didapat dan jangan mencukur (rambut) kepalamu sebelum hadyu sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antara kamu yang sakit atau ada gangguan di kepala (lalu dia bercukur), dia wajib berfidyah, yaitu berpuasa, bersedekah, atau berkurban. Apabila kamu dalam keadaan aman, siapa yang mengerjakan umrah sebelum haji (tamatu’), dia (wajib menyembelih) hadyu yang mudah didapat. Akan tetapi, jika tidak mendapatkannya, dia (wajib) berpuasa tiga hari dalam (masa) haji dan tujuh (hari) setelah kamu kembali. Itulah sepuluh hari yang sempurna. Ketentuan itu berlaku bagi orang yang keluarganya tidak menetap di sekitar Masjidilharam. Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah Mahakeras hukuman-Nya.
1. Menghapus Dosa dan Membersihkan Hati
Dari Abu Hurairah, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا ، وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Antara umrah yang satu dan umrah lainnya, itu akan menghapuskan dosa di antara keduanya. Dan haji mabrur tidak ada balasannya melainkan surga.” (HR. Bukhari, no. 1773 dan Muslim, no. 1349))
Hadits ini menunjukkan bahwa umrah dapat menjadi sarana taubat nasuha, menghapus dosa-dosa kecil yang telah lalu, dan memperbarui keimanan seseorang. Ibarat kain putih yang dicuci dari noda, seseorang yang menunaikan umrah dengan niat ikhlas akan kembali dalam keadaan bersih dari dosa-dosa yang telah diperbuat.
2. Umrah sebagai Jihad bagi Kaum Wanita
Aisyah berkata,
قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ عَلَى النِّسَاءِ جِهَادٌ قَالَ « نَعَمْ عَلَيْهِنَّ جِهَادٌ لاَ قِتَالَ فِيهِ الْحَجُّ وَالْعُمْرَةُ ».
“Wahai Rasulullah, apakah wanita juga wajib berjihad?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Iya. Dia wajib berjihad tanpa ada peperangan di dalamnya, yaitu dengan haji dan ‘umroh.” (HR. Ibnu Majah no. 2901, hadits ini shahih sebagaimana kata Syaikh Al Albani).
Dalam Islam, jihad bukan hanya berperang di medan perang, tetapi juga berjuang dalam ibadah dan ketaatan kepada Allah. Bagi wanita Muslimah, umrah adalah bentuk jihad yang tidak memerlukan angkat senjata, tetapi tetap memiliki nilai pengorbanan dalam ibadah. Kesabaran, ketahanan fisik, serta pengorbanan waktu dan harta yang dilakukan menjadikan umrah sebagai ladang pahala yang luar biasa bagi kaum hawa.
3. Menghapus Dosa Besar dan Kecil
Dari Abdullah bin Mas’ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Ikutkanlah umrah dengan haji (dalam haji qiron atau tamattu’), karena keduanya dapat menghapus kemiskinan dan dosa, seperti api yang membersihkan karat dari besi, emas, dan perak. Selain itu, haji yang mabrur tidak memiliki balasan lain kecuali surga..” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini hasan shahih)
Selain menghapus dosa-dosa kecil, ada riwayat yang menunjukkan bahwa umrah juga dapat menjadi penghapus dosa besar. Hadits dari An-Nasai, Tirmidzi, dan Ahmad menyebutkan bahwa umrah memiliki keutamaan dalam membersihkan dosa, menjadikannya kesempatan bagi seorang Muslim untuk kembali dalam keadaan fitrah. Ini adalah peluang bagi setiap jamaah untuk benar-benar bertaubat dan memulai hidup baru dengan lebih baik.
4. Pahala Shalat Berlipat Ganda di Masjidil Haram
Keistimewaan shalat di Masjidil Haram tidak bisa dibandingkan dengan tempat lain di dunia. Dari Jabir, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
صَلاَةٌ فِى مَسْجِدِى أَفْضَلُ مِنْ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ إِلاَّ الْمَسْجِدَ الْحَرَامَ وَصَلاَةٌ فِى الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَفْضَلُ مِنْ مِائَةِ أَلْفِ صَلاَةٍ فِيمَا سِوَاهُ
“Shalat di masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 1000 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Harom. Shalat di Masjidil Harom lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya.” (HR. Ahmad 3/343 dan Ibnu Majah no. 1406, dari Jabir bin ‘Abdillah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Shahih At Targhib wa At Tarhib no. 1173.)
Bayangkan, satu rakaat shalat di Masjidil Haram setara dengan 100.000 rakaat di masjid biasa! Ini adalah karunia besar yang hanya bisa didapatkan oleh mereka yang beribadah di Tanah Suci, termasuk saat menunaikan umrah.
5. Thawaf Menghapus Dosa dan Meninggikan Derajat
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi dan Ibnu Majah, thawaf disebut sebagai ibadah yang dapat menghapus satu kesalahan dan meninggikan derajat seseorang di sisi Allah.
Dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مَن طاف بِهَذا البيتِ أسبوعًا يُحصيهِ، فيُصلِّي رَكْعتينِ كانَ كعِتقِ رقَبةٍ، وما وضَعَ رجلٌ قدمًا، ولا رفَعها ؛ إلَّا كتبَ اللَّهُ لهُ بِها حسَنةً، ومحا عنه بها سيِّئةً، ورفع لهُ بِها درجةً .
“Barang siapa yang thawaf di sekitar Kabah sebanyak tujuh putaran dengan menghitungnya, lalu ia shalat dua rakaat, maka hal itu seperti memerdekakan seorang budak. Setiap kali ia mengangkat dan meletakkan kakinya, Allah akan mencatat untuknya satu kebaikan, menghapus darinya satu kesalahan, dan mengangkat baginya satu derajat.” (HR. Tirmidzi, no. 959; Ahmad, no. 4462; Ibnu Majah, no. 2956. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa sanad hadits ini sahih).
Thawaf adalah salah satu bentuk ibadah yang sangat istimewa, di mana seorang Muslim mengelilingi Ka’bah sebagai simbol ketundukan dan kepasrahan kepada Allah. Setiap langkah yang dilakukan dalam thawaf mengandung doa dan pengharapan, menjadikannya salah satu momen paling berkesan dalam umrah.

6. Pahala Umrah Sesuai Dengan Usaha, Tingkat Kesulitan dan Harta yang Dikeluarkan
Dalam Islam, semakin besar pengorbanan seseorang dalam ibadah, semakin besar pula pahala yang diberikan. Hal ini berdasarkan hadits,
قالَتْ عَائِشَةُ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا: يا رَسولَ اللَّهِ، يَصْدُرُ النَّاسُ بنُسُكَيْنِ، وأَصْدُرُ بنُسُكٍ؟ فقِيلَ لَهَا: انْتَظِرِي، فَإِذَا طَهُرْتِ، فَاخْرُجِي إلى التَّنْعِيمِ، فأهِلِّي ثُمَّ ائْتِينَا بمَكَانِ كَذَا، ولَكِنَّهَا علَى قَدْرِ نَفَقَتِكِ أوْ نَصَبِكِ.
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Wahai Rasulullah, orang-orang pulang dengan dua ibadah (haji dan umrah), sementara aku pulang hanya dengan satu ibadah (haji)?” Maka dikatakan kepadanya: “Tunggulah, ketika kamu telah suci, keluarlah ke Tan’im, kemudian berniatlah (untuk umrah), lalu datanglah kepada kami di tempat ini.” Namun sesungguhnya (pahala) itu sesuai dengan nafkah yang kamu keluarkan atau kesulitan yang kamu alami.” (HR. Bukhari, no. 1787 dan Muslim, no. 1211)
Perjalanan umrah bukan hanya soal ritual, tetapi juga tentang kesabaran dalam menghadapi tantangan seperti biaya, tenaga, dan waktu yang dikeluarkan. Semakin ikhlas dan bersungguh-sungguh seseorang dalam menjalankan umrah, semakin besar pula ganjaran yang akan diterimanya.
7. Kesempatan Menjadi Tamu Allah dan Terkabulnya Doa
Salah satu keutamaan paling istimewa dari umrah adalah statusnya sebagai tamu Allah.
Dari Ibnu ‘Umar, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
الْغَازِى فِى سَبِيلِ اللَّهِ وَالْحَاجُّ وَالْمُعْتَمِرُ وَفْدُ اللَّهِ دَعَاهُمْ فَأَجَابُوهُ وَسَأَلُوهُ فَأَعْطَاهُمْ
“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).
Menjadi tamu Allah adalah kehormatan yang luar biasa. Saat seseorang berada di Tanah Suci, pintu doa terbuka lebar. Ini adalah waktu terbaik untuk memohon ampunan, meminta keberkahan, dan mendekatkan diri kepada Allah.
8. Iman dan Takwa Meningkat
Umrah bukan hanya perjalanan fisik, tetapi juga perjalanan hati dan jiwa. Beribadah di Tanah Suci memberikan pengalaman spiritual yang mendalam, yang sulit ditemukan di tempat lain.
Melihat Ka’bah untuk pertama kalinya, mendengar adzan berkumandang dari Masjidil Haram, serta merasakan kekhusyukan saat berdoa di Multazam, semuanya adalah pengalaman yang mampu meningkatkan keimanan dan ketakwaan seseorang. Banyak yang kembali dari umrah dengan hati yang lebih tenang, tekad yang lebih kuat untuk beribadah, dan semangat yang lebih besar dalam menjalani kehidupan yang lebih baik.
9. Umrah adalah Jihad Sebagaimana Ibadah Haji
Dari ‘Aisyah—ummul Mukminin—radhiyallahu ‘anha, ia berkata,
يَا رَسُولَ اللَّهِ ، نَرَى الْجِهَادَ أَفْضَلَ الْعَمَلِ ، أَفَلاَ نُجَاهِدُ قَالَ « لاَ ، لَكِنَّ أَفْضَلَ الْجِهَادِ حَجٌّ مَبْرُورٌ »
“Wahai Rasulullah, kami memandang bahwa jihad adalah amalan yang paling afdhol. Apakah berarti kami harus berjihad?” “Tidak. Jihad yang paling utama adalah haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 1520)
Menjalankan umrah bukanlah hal yang mudah. Perjalanan panjang, perbedaan cuaca, dan kondisi fisik yang harus tetap terjaga menjadi tantangan tersendiri. Namun, semua ini adalah bagian dari pengorbanan dalam ibadah. Setiap langkah yang diambil dalam perjalanan umrah dihitung sebagai bentuk jihad, yaitu perjuangan dalam ketaatan kepada Allah.
Keutamaan Umrah di Bulan Ramadhan

Umrah di bulan Ramadhan bukan sekadar ibadah, tetapi juga perjalanan spiritual yang penuh berkah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِى فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ حَجَّةٌ
“Jika Ramadhan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadhan senilai dengan haji.” (HR. Bukhari no. 1782 dan Muslim no. 1256). Terutama jika bertepatan dengan Lailatul Qadar, malam yang lebih mulia dari seribu bulan.
Note:
Imam Nawawi rahimahullah berkata, “Yang dimaksud adalah umrah Ramadhan mendapati pahala seperti pahala haji. Namun bukan berarti umrah Ramadhan sama dengan haji secara keseluruhan. Sehingga jika seseorang punya kewajiban haji, lalu ia berumrah di bulan Ramadhan, maka umrah tersebut tidak bisa menggantikan haji tadi.” (Syarh Shahih Muslim, 9:2)
Bagi kamu yang ingin meraih keutamaan ini, ada paket umrah khusus Ramadhan yang dirancang agar perjalanan tetap nyaman meski sedang berpuasa. Asupan nutrisi dan vitamin yang tepat sangat dianjurkan agar tubuh tetap bugar selama menjalankan ibadah di Tanah Suci.
Selain itu, bulan Ramadhan juga menjadi momen terbaik untuk memperbanyak sedekah. Menyediakan makanan untuk berbuka puasa bagi sesama jemaah bisa menjadi ladang pahala yang berlipat ganda. Inilah kesempatan emas untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah.
Tak heran jika setiap tahun, jutaan muslim dari berbagai penjuru dunia, termasuk Indonesia, berbondong-bondong ke Tanah Suci untuk menjalani umrah di bulan yang penuh berkah ini. Jika kamu ingin menjadi bagian dari mereka, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mempersiapkan diri!
Perbedaan Keutamaan Umrah dan Haji
Meskipun umrah memiliki banyak keutamaan, ibadah ini tetap berbeda dengan haji. Berikut beberapa perbedaannya:
Perbedaan Umrah dan Haji
Aspek | Haji | Umrah |
---|---|---|
Waktu Pelaksanaan | Dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah | Bisa dilakukan kapan saja |
Manfaat dan Keutamaan | Pahala lebih besar, Wajib sekali seumur hidup bagi yang mampu | Pahala sesuai amal, Sunnah muakkad |
Durasi Pelaksanaan | Lebih panjang, sekitar 5-6 hari | Lebih singkat, bisa dalam 1-2 hari |
Rukun | Lebih kompleks, termasuk wukuf di Arafah | Lebih sederhana, tidak ada wukuf |
Haji dan Umrah: Mana yang Harus Didahulukan?
- Jika sudah mampu, haji harus didahulukan karena hukumnya wajib.
- Jika belum mampu berhaji, umrah bisa menjadi alternatif untuk merasakan ibadah di Tanah Suci.
- Beberapa orang memilih umrah terlebih dahulu sebagai persiapan mental dan spiritual sebelum berhaji.
Haji Plus Umrah: Keuntungan Ganda
Banyak jamaah memilih melaksanakan haji sekaligus umrah dalam satu perjalanan, yang dikenal sebagai haji tamattu’. Ini memberikan keuntungan ganda dalam meraih pahala dan keberkahan di Tanah Suci.
Layanan Umrah Plus Cairo Mesir, kami juga menyediakan Layanan untuk ibadah Umroh :
- Travel Umroh Jakarta
- Travel Umroh Bekasi
- Travel Umroh Tangerang
- Travel Umroh Bogor
- Travel Umroh Depok
Travel Umroh Plus
Paket Liburan
Perlengkapan dan Persiapan Umrah
Menjalankan ibadah umrah membutuhkan persiapan yang matang. Kita harus memastikan semua kebutuhan terpenuhi. Ini untuk mendukung kelancaran ibadah di Tanah Suci.
Daftar Perlengkapan Umrah
Berikut ini adalah daftar perlengkapan umrah yang wajib dibawa:
- Pakaian ihram yang cukup (disarankan 2-3 stel).
- Mukena untuk wanita (disarankan membawa 2 buah).
- Stok pakaian dalam yang mencukupi untuk seluruh perjalanan.
- Baju tidur yang nyaman (disarankan 2-3 stel).
- Perlengkapan mandi dalam ukuran travel dan handuk yang ringan serta cepat kering.
- Peralatan ibadah seperti sajadah yang mudah dilipat dan Al-Qur’an.
- Obat-obatan pribadi sesuai dengan kondisi kesehatan.
- Sandal yang nyaman untuk menghindari luka akibat berjalan yang lama.
- Kacamata hitam, sunblock, masker, dan hand sanitizer untuk perlindungan di cuaca panas dan untuk menjaga higiene.
- Tas kecil atau selempang untuk membawa barang-barang penting saat beribadah.
Tips Persiapan Mental dan Fisik
Untuk memastikan kita dalam kondisi terbaik saat menjalankan ibadah umrah, ada beberapa tips:
- Mulai menjaga kebugaran jauh-jauh hari sebelum keberangkatan agar fit saat tiba di Tanah Suci.
- Lakukan persiapan mental dengan memperdalam ilmu agama dan memahami tata cara ibadah umrah agar lebih khusyuk.
- Atur pola makan dan istirahat yang baik sebelum dan selama perjalanan untuk menjaga stamina.
- Biasakan diri dengan cuaca dan kondisi geografis di Arab Saudi melalui simulasi atau informasi dari jamaah yang pernah berumrah.
- Komunikasikan dengan baik dengan kelompok umrah atau pihak penyelenggara untuk kenyamanan dan keamanan selama ibadah.
Cara Meraih Umrah Mabrur
Mendapatkan umrah mabrur adalah dambaan setiap jamaah. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Umrah ke umrah berikutnya adalah penghapus dosa di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan kecuali surga.” (HR. Bukhari & Muslim).
Agar umrah kita diterima di sisi Allah, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:
1. Niat yang Ikhlas
Segala ibadah tergantung pada niatnya. Dari Amirul Mukminin, Abu Hafsh ‘Umar bin Al-Khattab h, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah bersabda,
“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan… [HR.Bukhari, no. 1 dan Muslim, no. 1907].
Jadi, pastikan niat kita semata-mata hanya untuk mencari ridha Allah, bukan sekadar perjalanan wisata atau demi pujian orang lain.
2. Menjaga Akhlak yang Baik
Umrah bukan hanya tentang menjalankan ritual, tetapi juga memperbaiki akhlak. Rasulullah ﷺ bersabda:
“Tidak ada sesuatu yang lebih berat dalam timbangan seorang mukmin pada hari kiamat selain akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi).
Sabar, rendah hati, dan tidak mudah marah selama perjalanan umrah adalah bagian dari ibadah itu sendiri.
3. Memahami dan Mengikuti Tata Cara Umrah yang Benar
Pastikan kita menjalankan seluruh rukun umrah dengan benar:
- Memulai dengan ihram dan niat dari miqat.
- Melakukan thawaf sebanyak tujuh putaran di Ka’bah.
- Melakukan sa’i antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali.
- Mengakhiri dengan tahallul, yaitu mencukur atau memendekkan rambut sebagai tanda penyucian diri.
Selain itu, maksimalkan ibadah dengan memperbanyak doa, dzikir, dan renungan di setiap langkah.
4. Memaknai Umrah Sebagai Mendekatkan Diri Kepada Allah dan Memohon Pengampunan
Umrah bukan sekadar perjalanan fisik, tetapi perjalanan hati dan jiwa. Dari Abdullah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَابِعُوا بَيْنَ الْحَجِّ وَالْعُمْرَةِ فَإِنَّهُمَا يَنْفِيَانِ الْفَقْرَ وَالذُّنُوبَ كَمَا يَنْفِى الْكِيرُ خَبَثَ الْحَدِيدِ وَالذَّهَبِ وَالْفِضَّةِ وَلَيْسَ لِلْحَجَّةِ الْمَبْرُورَةِ ثَوَابٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ
“Ikutkanlah umrah kepada haji, karena keduanya menghilangkan kemiskinan dan dosa-dosa sebagaimana pembakaran menghilangkan karat pada besi, emas, dan perak” (HR. An Nasai no. 2631, Tirmidzi no. 810, Ahmad 1/387. Kata Syaikh Al Albani hadits ini hasan shahih).
Jika umrah dijalankan dengan sungguh-sungguh, ia bisa menjadi titik balik dalam hidup kita—meningkatkan ketakwaan, memperbaiki hubungan sosial, dan menjadikan kita pribadi yang lebih baik.
Jangan hanya fokus pada kesempurnaan teknis, tapi juga esensi spiritualnya. Pastikan kita pulang dari umrah dengan hati yang lebih bersih dan tekad untuk menjadi hamba yang lebih baik. Semoga Allah menerima ibadah kita dan menjadikannya umrah yang mabrur. Aamiin.
Raih Keutamaan Umroh dengan Promo Paket Umroh Jakarta Afiyah Tour & Travel
Jika Kamu ingin mendapatkan keutamaan umrah dengan nyaman dan aman, memilih travel umroh yang terpercaya adalah langkah penting. Afiyah Tour & Travel hadir dengan berbagai pilihan paket umroh Jakarta murah yang sesuai dengan kebutuhanmu. Dengan layanan profesional dan pembimbing ibadah berpengalaman, perjalanan umrah Kamu akan semakin berkesan dan khusyuk.
📞 Telepon/WhatsApp: 0812-3456-7890
🌍 Website: https://afiyahtour.id
📧 [email protected]
📍 Alamat: CEO Building 6th Floor, Jl. TB Simatupang No.18C, RT.7/RW.9, West Cilandak, Cilandak, South Jakarta City, Jakarta 12430.
Tersedia juga promo khusus bagi pendaftar awal dan kelompok keluarga!
📌 Segera daftar sekarang di** afiyahtour.id sebelum kuota habis!**