Afiyah Tour & Travel Umroh

keutamaan bulan ramadhan

10 Keutamaan Bulan Ramadhan: Bulan Pelipatgandaan Pahala

Kemuliaan Bulan Ramadhan, bulan yang Allah Ta'ala pilih sebagai bulan penuh berkah, ampunan, dan rahmat. Bulan di mana satu rakaat shalat malam lebih bernilai, satu huruf Al-Qur’an lebih bermakna, dan satu sedekah bisa menjadi kunci menuju surga. Bahkan ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan!

Kemuliaan Bulan Ramadhan, bulan yang Allah Ta’ala pilih sebagai bulan penuh berkah, ampunan, dan rahmat. Bulan di mana satu rakaat shalat malam lebih bernilai, satu huruf Al-Qur’an lebih bermakna, dan satu sedekah bisa menjadi kunci menuju surga. Bahkan ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan!

Dalil tentang keutamaan bulan ramadhan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Lantas, mengapa Ramadhan begitu istimewa? Apa saja keutamaannya yang bisa kita raih jika memanfaatkannya dengan baik? Mari kita bahas 7 Keutamaan Bulan Ramadhan berdasarkan ayat tentang keutamaan bulan ramadhan yang akan membuatmu semakin semangat mengisi bulan ini dengan ibadah dan amal kebaikan.

keberkahan bulan ramadhan afiyah tour & travel

1. Ramadhan: Bulan Turunnya Al-Qur’an

Bulan Ramadhan bukan sekadar bulan puasa, tapi juga bulan yang menjadi saksi turunnya wahyu pertama kepada Rasulullah ﷺ. Di bulan inilah Al-Qur’an diturunkan sebagai petunjuk bagi manusia, cahaya yang membimbing kita menuju jalan kebenaran.

Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an:

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.” (QS. Al-Baqarah: 185)

Jibril ‘alaihis salam pun turun setiap malam Ramadhan untuk mengulang bacaan Al-Qur’an bersama Rasulullah ﷺ. Ini menunjukkan betapa mulianya membaca dan menghafal Al-Qur’an di bulan ini. Tidak heran jika di bulan Ramadhan, masjid-masjid ramai dengan lantunan tilawah, dan umat Islam berlomba-lomba menyelesaikan khatam Al-Qur’an.

Dalam shahihain, dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ ، وَكَانَ جِبْرِيلُ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar memberi. Semangat beliau dalam memberi lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al-Qur’an kala itu. Dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.”  (HR. Bukhari no. 3554 dan Muslim no. 2307)

Jika Rasulullah ﷺ saja mengulang bacaan Al-Qur’an bersama Jibril setiap Ramadhan, bagaimana dengan kita? Sudahkah kita menyediakan waktu khusus untuk membaca, mentadabburi, dan mengamalkan isi Al-Qur’an?

2. Pahala yang Berlipat Ganda di Bulan Ramadhan

Pernahkah kamu merasa ingin lebih dekat dengan Allah, tapi godaan dunia selalu menghalangi? Nah, Ramadhan datang membawa diskon besar-besaran dalam bentuk pelipatgandaan pahala. Amal shalih yang biasanya berpahala satu, bisa bernilai puluhan, ratusan, bahkan ribuan kali lipat di bulan ini.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari no. 1904, 5927 dan Muslim no. 1151)

Bayangkan, hanya dengan membaca satu huruf dari Al-Qur’an saja, kita mendapat sepuluh kebaikan. Sekarang, kalau kita membaca satu halaman atau satu juz, berapa banyak pahala yang terkumpul?

Begitu pula dengan shalat sunnah, sedekah, dzikir, dan ibadah lainnya—semuanya bernilai lebih di bulan Ramadhan. Jika selama ini kita merasa malas untuk beribadah, Ramadhan adalah kesempatan emas untuk mengubah kebiasaan. Jangan sampai menyesal ketika bulan ini berlalu!

3. Malam Lailatul Qadar: Lebih Baik dari 1000 Bulan

Ada satu malam di bulan Ramadhan yang lebih baik dari 1000 bulan. Artinya, jika kita beribadah di malam itu, nilainya sama dengan ibadah selama lebih dari 83 tahun!

Allah Ta’ala berfirman dalam QS. Al-Qadr:

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ۝١

وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ۝٢

لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ۝٣

“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Lailatul Qadar. Dan tahukah kamu apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul Qadar lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al-Qadr: 1-3)

Di malam inilah para malaikat turun dengan izin Allah, membawa rahmat dan keberkahan bagi orang-orang yang menghidupkannya dengan shalat, dzikir, tilawah, dan doa.

Tapi kapan malam ini terjadi? Rahasia! Rasulullah ﷺ hanya memberi petunjuk bahwa ia terjadi di sepuluh malam terakhir Ramadhan, terutama di malam-malam ganjil. Jadi, jangan sampai kita melewatkannya. Bayangkan jika satu malam ibadah setara dengan seumur hidup!

Baca Juga :

4. Shalat Tarawih dan Qiyamul Lail: Menyempurnakan Ibadah Malam

Ramadhan tak lengkap tanpa shalat tarawih. Dari anak kecil hingga orang tua, semuanya bersemangat meramaikan masjid setiap malam.

Dalam hadits no. 697 dari Bulughul Marom, Ibnu Hajar Al Asqolani menyebutkan,

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: – مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا, غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ – مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa melaksanakan shalat malam di bulan Ramadhan (shalat tarawih) atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” Muttafaqun ‘alaih. (HR. Bukhari no. 2009 dan Muslim no. 759).

Sedangkan tambahan dalam riwayat An Nasai dalam Sunan Al Kubro dengan tambahan “wa maa ta-akkhor” adalah tambahan yang dho’if. Sebagaimana dikatakan oleh Ibnu ‘Abdil Barr, “Itu adalah tambahan munkar dalam hadits Az Zuhri.”

Shalat Tarawih bisa dilakukan sendirian atau berjamaah. Jumlah rakaatnya beragam, ada yang 8, ada yang 20. Yang terpenting, laksanakan dengan khusyuk dan istiqamah.

Selain Tarawih, ada juga Qiyamul Lail dan Tahajud di sepertiga malam. Bayangkan jika kita bisa menghidupkan malam Ramadhan dengan ibadah, betapa banyak pahala yang terkumpul!

Baca Juga: Fadhilah Sholat Tarawih: Cara Terbaik Meraih Ampunan dan Pahala Berlimpah

5. Keistimewaan Sedekah dan Berbagi di Ramadhan

Di bulan ini, kita tak hanya diperintahkan untuk menahan lapar dan haus, tapi juga berbagi dengan sesama.

Dalam shahihain, dari Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma, ia berkata,

كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدَ النَّاسِ ، وَأَجْوَدُ مَا يَكُونُ فِى رَمَضَانَ ، حِينَ يَلْقَاهُ جِبْرِيلُ ، وَكَانَ جِبْرِيلُ – عَلَيْهِ السَّلاَمُ – يَلْقَاهُ فِى كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ ، فَيُدَارِسُهُ الْقُرْآنَ فَلَرَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – أَجْوَدُ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيحِ الْمُرْسَلَةِ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar bersedekah. Semangat beliau dalam bersedekah lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al-Qur’an kala itu. Dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.” (HR. Bukhari no. 3554 dan Muslim no. 2307)

Memberi makan orang yang berpuasa, menyalurkan zakat, dan membantu fakir miskin bukan hanya membantu mereka, tapi juga melipatgandakan pahala kita.

Kalau kita bisa berbagi makanan dengan keluarga, kenapa tidak dengan orang lain juga? Siapa tahu, dari satu suapan yang kita berikan, Allah membalas dengan keberkahan dunia akhirat.

Baca Juga: Cara Bayar Zakat Fitrah: Tunaikan Kewajiban, Raih Keberkahan

6. I’tikaf: Menemukan Kedekatan dengan Allah

Ramadhan juga waktu yang tepat untuk menenangkan hati dan mendekat kepada Allah. Rasulullah ﷺ selalu melakukan I’tikaf di sepuluh malam terakhir, berdiam diri di masjid untuk fokus ibadah.

Dalam I’tikaf, kita bisa:

  • Memperbanyak dzikir dan doa
  • Merenungkan makna hidup
  • Meningkatkan kualitas ibadah

Jika kita sibuk di luar Ramadhan, inilah momen untuk mengistirahatkan hati dari dunia dan kembali kepada Allah.

7. Ramadhan: Bulan Pengampunan Dosa

Ramadhan bukan hanya bulan penuh berkah, tetapi juga bulan di mana Allah Ta’ala membuka pintu ampunan seluas-luasnya bagi hamba-Nya. Setiap detik Ramadhan adalah kesempatan untuk kembali kepada-Nya, menyucikan diri dari dosa-dosa yang telah lalu.

Rasulullah ﷺ bersabda:

Dari hadits Abu Hurairah di mana Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah maka dosanya di masa lalu pasti diampuni”. (HR. Bukhari dan Muslim)

Ada tiga amalan utama yang menjadi kunci pengampunan di bulan Ramadhan:

  1. Menjalankan puasa dengan ikhlas dan penuh keimanan
  2. Mendirikan shalat malam (Tarawih & Qiyamul Lail)
  3. Memohon ampunan kepada Allah dengan istighfar dan taubat yang sungguh-sungguh

Jika kamu merasa hidupmu penuh kesalahan, jangan khawatir. Ramadhan adalah waktu terbaik untuk kembali kepada Allah, memohon ampunan-Nya, dan memperbaiki diri. Jangan sia-siakan kesempatan ini!

keutamaan dan keistimewaan bulan ramadhan afiyah tour & travel

8. Terdapat Malam yang Penuh Kemuliaan dan Keberkahan

Setiap malam di bulan Ramadhan itu istimewa, tapi ada satu malam yang lebih mulia dari seribu bulan. Ya, Lailatul Qadar.

Bayangkan, ibadah satu malam ini lebih baik dari ibadah 83 tahun! Ini bukan angka kecil. Kalau kamu ingin hidup penuh keberkahan, maka inilah malam yang harus kamu kejar.

Allah Ta’ala berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (1) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (2) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ (3

Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Quran) pada lailatul qadar (malam kemuliaan). Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.” (QS. Al Qadr: 1-3).

Dan Allah Ta’ala juga berfirman,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.” (QS. Ad Dukhan: 3). Yang dimaksud malam yang diberkahi di sini adalah malam lailatul qadr. Inilah pendapat yang dikuatkan oleh Ibnu Jarir Ath Thobari rahimahullah. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama di antaranya Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.

Lalu, kapan malam ini terjadi? Rasulullah ﷺ mengisyaratkan bahwa Lailatul Qadar terjadi di sepuluh malam terakhir, terutama di malam-malam ganjil.

Apa yang bisa kita lakukan?

Perbanyak ibadah malam: shalat, dzikir, tilawah Al-Qur’an
Bersungguh-sungguh dalam doa: minta segala hajat kepada Allah
Bersedekah dengan ikhlas: siapa tahu amalan ini yang menjadi jalan keberkahan

Jangan sampai kita hanya sibuk dengan dunia, sementara pintu keberkahan sedang terbuka lebar!

9. Ketika Bulan Ramadhan Tiba Setan-setan Dibelenggu, Pintu-pintu Neraka Ditutup dan Pintu-pintu Surga Dibuka

Kabar gembira bagi kita semua! Ketika Ramadhan tiba, Allah Ta’ala membelenggu setan, menutup pintu neraka, dan membuka pintu surga.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِّحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِينُ

Apabila Ramadhan tiba, pintu surga dibuka, pintu neraka ditutup, dan setan pun dibelenggu.”

Al Qodhi ‘Iyadh mengatakan, “Hadits di atas dapat bermakna, terbukanya pintu surga dan tertutupnya pintu Jahannam dan terbelenggunya setan-setan sebagai tanda masuknya bulan Ramadhan dan mulianya bulan tersebut.” Lanjut Al Qodhi ‘Iyadh, “Juga dapat bermakna terbukanya pintu surga karena Allah memudahkan berbagai ketaatan pada hamba-Nya di bulan Ramadhan seperti puasa dan shalat malam. Hal ini berbeda dengan bulan-bulan lainnya. Di bulan Ramadhan, orang akan lebih sibuk melakukan kebaikan daripada melakukan hal maksiat. Inilah sebab mereka dapat memasuki surga dan pintunya. Sedangkan tertutupnya pintu neraka dan terbelenggunya setan, inilah yang mengakibatkan seseorang mudah menjauhi maksiat ketika itu.”

Ini artinya, godaan setan berkurang drastis di bulan ini. Jika biasanya kita merasa sulit untuk bangun malam atau malas membaca Al-Qur’an, maka di Ramadhan kita akan merasa lebih ringan untuk beribadah.

Tapi jangan salah! Meskipun setan dibelenggu, hawa nafsu kita tetap ada. Inilah saatnya kita berlatih mengendalikan diri, agar setelah Ramadhan berlalu, kita tetap dalam keadaan bertakwa.

10. Doa di bulan Ramadhan Sangat Mustajab

Ada satu rahasia yang sering terlupakan: Doa di bulan Ramadhan itu mustajab!

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ

Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadhan,dan setiap muslim apabila dia memanjatkan do’a maka pasti dikabulkan.”[6]

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثَةٌ لاَ تُرَدُّ دَعْوَتُهُمُ الصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ وَالإِمَامُ الْعَادِلُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ

Tiga orang yang do’anya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan do’a orang yang dizholimi”. An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Hadits ini menunjukkan bahwa disunnahkan bagi orang yang berpuasa untuk berdo’a dari awal ia berpuasa hingga akhirnya karena ia dinamakan orang yang berpuasa ketika itu.”An Nawawi rahimahullah mengatakan pula, “Disunnahkan bagi orang yang berpuasa ketika ia dalam keadaan berpuasa untuk berdo’a demi keperluan akhirat dan dunianya, juga pada perkara yang ia sukai serta jangan lupa pula untuk mendoakan kaum muslimin lainnya.”

Saat kamu sedang berpuasa, terutama menjelang berbuka, itu adalah waktu terbaik untuk berdoa. Allah tidak pernah menolak doa hamba-Nya yang bersungguh-sungguh memohon kepada-Nya.

Apa yang bisa kita lakukan?

📌 Jangan sia-siakan momen menjelang berbuka untuk berdoa
📌 Perbanyak istighfar dan doa di sepertiga malam terakhir
📌 Gunakan doa-doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ

Jika kamu punya hajat besar—mungkin ingin rezeki yang berkah, keluarga yang harmonis, atau ingin segera pergi umrah—Ramadhan adalah saat yang tepat untuk memohon kepada Allah!

Raih Keberkahan Ramadhan

Ramadhan bukan sekadar bulan biasa. Ia adalah bulan yang Allah limpahi dengan keberkahan, ampunan, dan pahala berlipat ganda. Tapi ingat, keberkahan Ramadhan tidak hanya terasa jika kita berdiam diri, melainkan harus kita jemput dengan amal ibadah.

Maka, mari kita manfaatkan bulan ini sebaik mungkin dengan:

Menjalankan puasa dengan penuh keimanan
Menjaga shalat lima waktu dan memperbanyak shalat sunnah
Membaca dan mentadabburi Al-Qur’an
Bersedekah dan berbagi kepada yang membutuhkan
Bersungguh-sungguh dalam berdoa

Dan bagi kamu yang ingin merasakan keutamaan ibadah di Tanah Suci, tidak ada momen yang lebih indah daripada umrah di bulan Ramadhan.

Afiyah Tour & Travel siap membimbingmu untuk meraih keberkahan Ramadhan di Tanah Suci!

📌 Segera daftar dan jadikan Ramadhan tahun ini lebih bermakna!📞 Hubungi kami: 0821-2828-3722
🌐 Website resmi: https://afiyahtour.id
📍 Kantor: CEO Building 6th Floor Jl. TB Simatupang No.18C, RT.7/RW.9, West Cilandak, Cilandak, South Jakarta City, Jakazrta 12430
📩 Email: [email protected]

Layanan Afiyah Tour & Travel

Travel Umroh Plus

Paket Liburan

Semoga artikel ini bermanfaat! Jangan lupa share ke teman-temanmu agar semakin banyak yang bisa mendapatkan berkah Lailatul Qadar. 😊

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Chat us
Scroll to Top